-->

KETIKA HARAPAN DISERTAI KEBAHAGIAN TULUS BERSATU

Terbangun dari tidur di pagi hari oleh karena alarm jam 5 pagi, masih terasa pegal, malas, dan terasa berat badan ini sehabis semalam melaksanakan pendakian Gn. Merbabu. Tetapi tiba-tiba ada semangat luar biasa dari dalam jiwa. Teringat akan hari ulang tahunku yang ke-20 tepat hari ini tanggal 15 Oktober. dan yang paling membuat semangat luar biasa itu ialah saat ada rasa untuk mengucapkan syukur kepada Bapa Surgawi dan Yesus Kristus atas berkatnya yang melimpah sampai saat ini dalam hidupku.
Sebelum beranjak ke meja untuk memulai SaTe ku, kucek HP ku yang ternyata ada SMS dari teman-temanku. Salah satu yang membuat aku agak merenung saat membaca SMS ialah dari salah satu teman lama SMP ku. Tentang kerinduan saat ini dalam hidup ku. Aku yakin maksudnya adalah apa yang kurindukan saat ini. Sangat menyentuh apa yang dikatakannya dalam SMS nya. Walaupun kata-kata itu simple, “Untuk apapun yang sangat kau rindukan saat ini, jangan bersedih , Dia mendengarmu, Dia menyampaikan semuanya. We do loving you flend”.
Semakin bersemangatnya aku ingin memulai SaTe ku pagi hari ini. Bergegas ke rak buku dan mengambil buku renungan Santapan Rohani, ODB RBC,  ODJ RBC. Kumulai dengan doa mengawali SaTeku. Kuminta pimpinan Bapa di surga untuk persekutuan singkat denganNya.
Kubuka renungan Santapan Rohani untuk hari ini 15Oktober 2012. “Dituntun Melalui Lembah Maut” itulah judul Renungan pagi ini. Kubaca Nats Pengantar Renungannya “Mazmur 23”, lalu kubaca penjelasan dari renungan tersebut. Kumerenung agak lama, dan timbul pernyataan dan pertanyaan besar dalam pikiranku. Kenapa renungan saat ini begitu pas dalam hidupku saat ini, renungan dalam Buku renungan pribadi ini? Begitu bertepatan dengan hari ulang tahunku saat ini. Kucoba untuk menjelaskan sendiri. Kurenungkan isi dari renungan itu semua.
Trus, apa hubungannya dengan judul artikel ini? KETIKA HARAPAN DISERTAI KEBAHAGIAN TULUS BERSATU?. Itulah kesimpulan yang kuambil dari timbulnya pertanyaan dalam pikiranku itu. Aku tidak terlalu membahas apa isi dari renungan itu hingga bisa sangat pas dengan pergumulan dalam hidupku saat ini. Walapun memang 100% tepat. Karena dalam renungan itu mengambil judul “Dituntun Melalui Lembah Maut” tepat kemarinnya tanggal 14 Oktobernya aku melakukan pendakian ke Gn Merbabu bersama Pecinta Alam jurusanku. Saat itu terasa sangat menakutkan dengan banyak tantangan yang harus dihadapi. Selanjutnya dengan Nats pengantar renungan tersebut “Mazmur 23” yang merupakan ayat dan pasal paling kusukai yang juga menjadi ayat emasku. Rasanya pasti bahagia dan tentram kalu baca Mazmur 23 tersebut. Dan juga dengan isi dalam renungan tersebut yang paling berkesan bisa pas dan berketepatan dengan apa yang kurasakan dalam hidupku disaat hari ulang tahun ku. Tentang kerinduan kepada bapak, yang sekarang ini sudah duduk bersama Allah Bapa di Surga sana. Ingin sekali bapak sekarang tahu kalau ananknya sekarang sudah besar, bijaksana, dewasa, hebat dan mempunyai cita-cita yang luar biasa. Terlebih dari itu adalah kerinduan seorang anak kepada ayahnya. Dalam renungan itu dikatakan “adalah wajar jika kita merasa takut pada kesakitan yang dialami menjelang kematian, pada perpisahan dengan orang-orang yang kita kasihi, pada keadaan keluarga yang berkekurangan, dan pada penyesalan atas kesempatan-kesempatan yang terlewatkan semasa hidup”. Sepenggal penjelasan itu sangat mengena dalam hidupku saat ini, juga pernyataan terakhir dalam penjelasan itu “dan pada penyesalan atas kesempatan-kesempatan yang terlewatkan semasa hidup” ini membuatku merenung atas sikapku yang memang demikian. Menyesal atas apa yang sudah terlewatkan. Waktu memang tidak bisa diputar kembali. Terutama pada saat bapak masih hidup, banyak yang kujanjikan kepada bapak, yang sampai sekarang belum bisa kutepati. Rasa penyesalan yang semakin lama semakin mempertebal kekalahan hidup. Terlintas dalam benakku akan lagu batak,ini sepenggal liriknya:
ondo na hudok tu hamu ale dongan
ingot natorasmu debatam ditanoon
unang dung mate tortoranmu bakke i
dang adong be labani
artinya tidak ada gunanya menangisi apa yang sudah terjadi, tidak ada gunanya lagi kalau orang tua kita sudah meninggal, menyesali apa yang telah kita perbuat belum tercapai.
Tetapi renungan ini mengajarkanku akan keyakinan kepada Tuhan semua akan baik-baik saja, “Sebab Engkau besertaku, gada-Mu dan Tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku” (Maz 23:4), sedih dan derita itu pasti berakhir dan kita pasti akan tinggal bersama Kristus selamanya, terang fajar surga pasti kita capai. Itulah yang kudapat dari renungan ini. Begitu mengena dalam hidup ku.
Dan yang paling membuat berkesan dan inti dari artikel kali ini mengapa aku mengambil judul artikel ini “KETIKA HARAPAN DISERTAI KEBAHAGIAN TULUS BERSATU” ialah memang demikian. ini sepenggal tentang harapan, untuk memperjelas arti dari judul artikel ini, salah satu pesan moral pada film “The Shawshank Redemption”

Aku akan menunggu dirimu,
dan papan catur siap menanti
Ingat, Red...
...harapan adalah suatu yg bagus...
...mungkin yg terbaik.
dan suatu yg baik tidak pernah mati.
Aku akan berharap
bahwa surat ini akan menemukanmu...
           
            apa maksud dari percakapan ini, sesuai dengan maksud apa yang ingin kukatakan tentang penjelasan Harapan pada judul ini, Harapan disertai bahagia itu akan menunjukkan jalan yang benar untuk menemukan yang paling hebat dalam hidup kita. Juga ada pada lirik lagu “Semangat Baru - Ello, Ipang, Berry, Saint Loco, Lala" 
dengarkan hatimu, pastikan pilihanmu
esok mentari kan datang, bawa sejuta harapan
kita jumpa di sana, berbagi bersama
dan kita tahu, pelangi yang satukan kita
pelangi yang satukan kita, sama artinya Harapan itu menunjukkan jalan yang benar kepada kita.
            Inilah arti makna dari artikel ini sebenarnya, harapan itu menunjukkan jalan yang tepat kepada kita, itulah mengapa renungan pada Santapan Rohani bisa pas dengan pergumulan kehidupanku, harapanku disertai kebahagiaan membawaku ke renungan saat ini. Bisa pas dan tepat. Dan isinya mampu menunjukkan harapan baru bagiku. Harapan yang akan membawaku ketempat yang lebih baik. Yang akan menjadi sesuatu yang luar biasa bagiku. Berjalan bersama Yesus Kristus dengan dipundakku Harapan dan kebahagiaan. ^_^
            Terimakasih telah membaca, semoga bermanfaat buat kita semua.
God Bless You.
BERIKAN KOMENTAR ()